Bentuk perut ibu hamil 1 bulan tidak selalu sama pada setiap kehamilan. Namun, biasanya perut belum tampak membesar pada masa ini. Meski begitu, Si Kecil sudah mulai berkembang dan Bumil juga mulai merasakan gejala kehamilan, lho.

Bentuk perut saat mengandung sering kali menjadi tolok ukur kehamilan, termasuk saat hamil muda. Namun, bentuk perut ibu hamil 1 bulan bisa berbeda-beda, nih. Baik itu sudah membesar mauoun belum, keduanya ada alasannya, kok. Jadi, harusnya bagaimana, sih, bentuk perut Bumil saat ini?

Hamil anak lebih dari satu

Berat janin rendah, namun ukuran perut besar bisa juga disebabkan hamil lebih dari satu anak, misalnya anak kembar. Dalam kondisi ini, berat janin kurang namun rahim ibu lebih besar dari ukurannya.

Ibu yang kekurangan gizi dan bertubuh kurus akan lebih mudah terlihat rahimnya, sehingga ukuran perut terlihat besar. Sementara itu, ibu dengan gangguan metabolisme seperti malnutrisi atau obesitas, rahim akan sulit terlihat.

Ibu dengan postur pendek biasanya hamil dengan ukuran perut tampak besar. Sedangkan, ibu dengan postur tinggi, ukuran perut tidak terlihat besar.

"Bentuk dan ukuran perut yang sesuai postur ini dikatakan kondisi normal. Jika tidak normal, umumnya karena kesalahan perhitungan usia kehamilan atau janin tidak berkembang," imbuh dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusomo tersebut.

Ukuran dan berat janin tidak dipengaruhi usia ibu. Meski begitu, hamil di usia lebih dari 35 tahun bisa meningkatkan risiko cacat janin.

Salah satu gejala cacat janin adalah air ketuban lebih banyak, bayi dalam kandungan tumbuh kecil, atau kelainan bawaan. Jika air ketuban banyak, perut ibu akan tampak besar. Sementara jika pertumbuhan terhambat, ukuran rahim sedikit lebih kecil.

Massa yang ditemukan di organ tubuh bisa memengaruhi bentuk ukuran perut ibu hamil. Massa ini seperti tumor di rahim, ginjal, hati, usus, dan saluran pencernaan lain. Massa akan menekan rahim sehingga ukuran perut ibu bisa berubah.

Ukuran perut ibu juga dipengaruhi posisi bayi dalam kandungan. Ukuran rahim akan berbeda pada bayi yang berada di posisi lintang (kepala ada di kanan dan kiri ibu) dan posisi kepala menuju ke bawah. Ukuran yang lebih akurat adalah saat posisi kepala bayi di bawah dan bokong berada di atas.

Tips bagi ibu hamil yang khawatir tentang ukuran dan berat janin

1. Pastikan usia kehamilan sesuai atau tidak. Jika terlambat haid, segera cek kehamilan dengan test pack. Kemudian, periksa kandungan saat trimester 1 ke dokter spesialis, terutama saat usia kehamilan hampir menuju 3 bulan.

2. Konsumsi makanan bergizi

3. Perhatikan berat badan sebelum hamil. Apakah ibu termasuk kurus, normal, atau berat badan berlebih? Pertambahan berat badan ibu yang kurus selama hamil adalah lebih dari 12 kg, berat badan normal 8 sampai 12 kg, dan berat badan berlebih maksimal 8 kg.

4. Cek ke dokter untuk menentukan apakah ada kelainan atau tidak pada kehamilan. Penting untuk mengkomunikasikan ke dokter tentang kondisi ibu, terutama usia kehamilan.

Pertambahan berat janin

Pertambahan berat janin tiap trimester berbeda. Trimester satu untuk pembentukan organ, trimester dua untuk tumbuh kembang, sementara trimester tiga untuk kebutuhan peningkatan berat bayi. Berikut pertambahan berat janin sesuai usia kehamilan:

- Di bawah 20 minggu: penambahan di bawah 500 gram- 20 sampai 27 minggu: bervariasi antara 500 sampai 1000 gram- Di atas 27 minggu: penambahan berat janin 200 gram per minggu.- 32 minggu: mencapai 2.000 gram atau 2 kg.- Di atas 36 minggu: di atas 2.500 gram atau 2,5 kg.

Semoga informasi di atas membantu ya, Bunda.

Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Ukuran dan bentuk perut hamil dapat bervariasi antar individu. Faktor-faktor seperti ukuran tubuh ibu, kehamilan kembar, dan posisi janin dapat memengaruhi penampilan perut. Bunda mungkin penasaran kapan perut Bunda akan mengalami perubahan dan terlihat seperti mengandung bayi.

Hal yang wajar jika Bunda memiliki banyak pertanyaan tentang ukuran perut hamil Bunda, apakah terlalu besar, kecil, lebar, atau tinggi. Bunda mungkin bertanya-tanya kapan perut hamil akan mulai terlihat.

Ibu yang baru pertama kali hamil seringkali mulai terlihat antara minggu ke 16 dan 20, meskipun untuk beberapa ibu lain, benjolan mungkin tidak terlihat hingga akhir trimester kedua.

Proses Perubahan Perut Ibu Hamil dari Bulan ke Bulan

Baby bump merupakan ciri utama pada kehamilan. Ibu mungkin tidak dapat berhenti untuk memegang atau mengelus perut seakan sedang menenangkan si Kecil. Baby bump ini pun akan terus membesar seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Jadi, walau usia kehamilan sama, mungkin saja perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan akan berbeda satu sama lain.

Baca juga: Flek saat Hamil 2 Bulan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Meski begitu, tak ada salahnya untuk mengetahui perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan lebih awal. Tujuannya agar Ibu bisa memeriksakan diri dengan segera ke dokter jika tidak berkembang sesuai dengan yang seharusnya. Yuk, simak perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan pada ulasan berikut ini:

Faktanya, di bulan-bulan pertama mungkin Ibu belum terlihat sedang hamil. Sebab, ukuran janin masih sebesar beras, sehingga masih terlalu kecil untuk membuat perut menonjol. Meski sangat kecil, perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan tetap bisa terlihat saat melakukan pemindaian USG, termasuk di bulan pertama ini.

Apakah perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan sudah tampak saat usia kehamilan menginjak 2 bulan? Pada masa awal ini, janin nyatanya berkembang secara pesat lho. Panjang janin pada akhir bulan kedua bisa mencapai 12-18 cm, dengan sepertiga bagiannya adalah kepala janin. Karena ukuran janin membesar, maka rahim pun membesar menjadi seukuran lemon hingga jeruk bali. Akan tetapi, bentuk baby bump atau perut buncit masih belum begitu terlihat ya, Bu.

Memasuki usia 3 bulan, Ibu mungkin akan merasakan banyak perubahan karena janin terus berkembang dengan pesat. Di usia ini, ukuran janin mulai bertambah, yaitu sekitar 8,9 cm dengan berat sekitar 40 gram. Selain mengalami berbagai gejala kehamilan, bentuk perut hamil 3 bulan juga sudah mulai membesar. Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan ini akan terasa karena Ibu sudah bisa mulai melihat dan merasakan benjolan kecil di bagian bawah perut.

Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan berlanjut saat usia kehamilan memasuki 4 bulan. Di usia ini, janin sudah semakin aktif, Ibu juga mulai bisa merasakan gerakan-gerakan dari si Kecil di dalam kandungan lho. Panjang janin berkisar antara 13-16,4 cm dengan berat sekitar 140-300 gram. Selain ukuran tubuh janin yang kian membesar, pada usia kehamilan 4 bulan ini bentuk wajah janin juga akan semakin jelas.

Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan akan semakin terlihat saat kandungan Ibu berusia 5 bulan. Di usia ini, janin telah menyerupai bayi yang siap lahir, tetapi masih dalam ukuran yang sangat kecil. Berat janin normal berkisar di antara 360-600 gram dengan panjang kurang lebih 26-30 cm.

Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan juga berdampak pada berat badan Ibu. Biasanya saat hamil 5 bulan, berat badan Ibu mungkin akan bertambah sekitar 5-5,7 kg. Usia kehamilan ini biasanya jadi momen yang tepat bagi dokter kandungan untuk mulai memantau ukuran perut mama secara rutin. Idealnya, lingkar perut bertambah minimal 1 cm setiap minggunya.

Memasuki usia kehamilan 6 bulan, perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan akan semakin terlihat karena ukuran perut Ibu bisa bertambah dua kali lipat lho. Jika pada saat hamil 5 bulan Ibu belum bisa berinteraksi dengan si Kecil, sekarang janin mulai bergerak aktif dan bisa memberikan respons pada suara atau sentuhan. Janin biasanya memiliki berat badan kurang lebih 660 gram dengan panjang tubuh sekitar 34 cm.

Selain perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan, ada perubahan lain yang biasa Ibu rasakan, misalnya muncul pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki. Selain itu, Ibu mungkin saja akan sering merasakan sakit punggung karena tubuh mulai menyesuaikan diri untuk menghadapi proses persalinan.

Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan terus berlanjut hingga memasuki usia 8 bulan. Di usia ini perkembangan janin semakin pesat. Oleh karena itu, Ibu harus terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Di usia kehamilan 7 bulan, biasanya berat janin sudah sekitar 900 gram hingga 1,8 kg karena lemak mulai tersimpan pada tubuhnya. Sementara itu, panjang janin di usia ini biasanya sekitar 36 cm.

Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan akan semakin terlihat saat memasuki usia kandungan 9 bulan. Di usia ini, perut semakin membesar karena berat badan bayi biasanya mencapai 2,7 kg dengan panjang lebih dari 47,4 cm. Namun, tetap saja ukuran ini tidak sama antara satu bayi dengan bayi lainnya ya, Bu.

Sudah pasti perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan semakin membesar karena tumbuh kembang bayi di dalam kandungan kian pesat. Di usia ini, biasanya dokter akan mengukur tinggi fundus Ibu. Tinggi fundus yang normal sama dengan usia kehamilan, misalnya jika kehamilan memasuki minggu ke-36, maka ukuran fundus sekitar 36 cm. Ibu pun mulai bersiap-siap untuk melihat si Kecil terlahir ke dunia ini.

Itulah perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan. Seperti yang telah disebutkan, perubahan ukuran ini hanyalah gambaran umum yang ideal, karena ukuran perut setiap ibu hamil tidaklah sama. Hal ini bergantung pada beberapa hal, seperti posisi bayi, tinggi dan berat badan ibu hamil, serta hal-hal lainnya.

Yang terpenting, pastikan Ibu rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan sejak trimester pertama hingga persalinan tiba untuk memantau kondisi janin di dalam kandungan.

Selama kehamilan, Ibu memerlukan tambahan energi, protein dan nutrisi penting lainnya untuk mendukung kesehatan Ibu dan tumbuh kembang janin yang sehat dan optimal. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu hamil yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak janin, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode kehamilan.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu hamil untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA serta 9 Asam Amino Esensial (AAE) selama periode kehamilan. Satu gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 180 kalori, DHA 34 mg, protein 9 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama periode kehamilan. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin. Optimalkan tumbuh kembang janin dengan susu Frisian Flag PRIMAMUM!

Dalam memantau kesehatan selama masa kehamilan, Ibu perlu berkonsultasi secara rutin dengan dokter. Selain itu, manfaatkan juga fitur Kamus Kehamilan yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Fitur ini bisa membantu Ibu untuk mengetahui usia kehamilan, kondisi janin, dan tumbuh kembang si Kecil hingga persalinan. Yuk, coba fiturnya di sini.

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

“Jenis kelamin bayi yang katanya dapat diketahui dari bentuk perut ibu saat hamil hanyalah mitos belaka. Sebab ada berbagai faktor yang mempengaruhi bentuk perut saat hamil.”

Halodoc, Jakarta – Ibu hamil tentu sering mendengar mitos dan fakta kehamilan yang beredar di masyarakat. Salah satunya mitos yang sering berkembang adalah bentuk perut saat hamil bisa menjadi penanda jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan. Katanya, jika bentuk perut maju atau menonjol menandakan bayi berjenis kelami laki-laki. Sedangkan jika perut tampak melebar menandakan bayi berjenis kelamin perempuan.

Kenyataannya, anggapan tersebut hanya mitos alias tidak benar. Sebab ada banyak faktor yang memengaruhi bentuk perut saat hamil. Seperti tinggi badan, elastisitas otot perut, volume air ketuban, hingga faktor genetika.

Nah, untuk mengetahui penjelasan tentang faktor yang menyebabkan bentuk perut saat hamil berbeda-beda, simak ulasan berikut!

Ketersediaan cairan ketuban

Kelebihan cairan ketuban (polihidramnion) bisa membuat perut ibu hamil terlihat lebih besar. Sebaliknya, kekurangan cairan ketuban (oligohidramnion) bisa membuat perut ibu hamil terlihat lebih kecil.

Polihidramnion dan oligohidramnion sering kali membaik dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan penanganan.

Namun, ada pula ibu hamil yang membutuhkan perawatan dari dokter. Dokter bisa menunjukkan kondisi cairan ketuban Anda melalui pemeriksaan USG.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan waktu perut yang membesar saat hamil merupakan hal yang wajar.

Meski begitu, jika Anda masih memiliki kekhawatiran terkait ukuran perut saat hamil, jangan ragu untuk menanyakannya ke dokter kandungan.

Secara umum, perut ibu hamil akan mulai membesar saat usia kehamilannya memasuki 12–16 minggu. Namun, tak perlu khawatir jika Anda lebih cepat atau lambat merasakannya. Pasalnya, kondisi ini bisa dipengaruhi berbagai faktor, seperti kali kehamilan, usia ibu hamil, hingga letak rahim.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Hal-hal yang memengaruhi perut ibu hamil yang membesar

Selain pertanyaan kapan perut ibu hamil membesar, perbedaan bentuk dan ukuran perut ibu hamil juga kerap menimbulkan keresahan.

Lagi-lagi, Anda tidak perlu mencemaskannya. Beberapa ibu hamil mungkin memiliki perut yang lebih kecil dari yang lain, begitu pula sebaliknya.

Selain itu, ada pula ibu hamil yang perutnya lebih bisa dikatakan melebar dibandingkan membesar. Berikut ini adalah beberapa faktor yang berperan di dalamnya.

Semakin sering Anda hamil, semakin besar pula perubahan yang bisa terlihat pada perut Anda.

Pasalnya, otot rahim yang sudah meregang pada kehamilan pertama akan lebih mudah meregang pada kehamilan selanjutnya.

Oleh karena itu, perubahan perut pada kehamilan kedua dan seterusnya biasanya terlihat lebih cepat, mungkin kurang dari usia kehamilan ke-12 minggu.

Setelah itu, perut akan semakin membesar sesuai perkembangan janin. Pusar Anda biasanya akan terlihat menonjol ketika kehamilan memasuki 20 minggu.

Perbedaan perubahan ukuran perut saat hamil juga bisa disebabkan oleh faktor usia Anda.

Umumnya, ibu hamil yang lebih tua menunjukkan perkembangan perut yang lebih cepat dibandingkan ibu hamil yang usianya lebih muda.

Kondisi tersebut terjadi karena otot perut ibu hamil yang cenderung lebih kuat saat masih muda.

Semakin kencang otot perut Anda, semakin kuat pula kemampuannya untuk menahan tubuh janin yang kian membesar. Alhasil, perubahan perut saat hamil tidak akan cepat terlihat.

Gen atau keturunan juga dinilai sebagai alasan mengapa setiap ibu hamil bisa memiliki ukuran perut yang berbeda.

Jadi, jika perut Anda cepat membesar saat hamil, ibu Anda mungkin merasakan pengalaman yang sama saat mengandung Anda dahulu.

Meski begitu, hubungan antara faktor genetik dan perubahan perut saat hamil belum diketahui secara pasti.

Bisa jadi Anda dan ibu Anda memiliki pengalaman yang berbeda saat hamil. Maka dari itu, tidak perlu khawatir jika perut Anda tampak lebih kecil.

Laman University of Rochester Medical Center menyebutkan bahwa seberapa besar peningkatan berat badan ibu hamil bisa menjadi faktor kapan perut mereka membesar.

Pasalnya, peningkatan berat badan selama kehamilan juga bisa berpengaruh pada ukuran janin. Jika kenaikan berat badan Anda cukup drastis, janin Anda mungkin memiliki bobot yang besar.

Walau begitu, perut ibu hamil yang besar tidak selalu disebabkan oleh pertumbuhan janin. Untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi di dalam perut Anda, periksakan diri Anda ke dokter.

Mengutip buku Gestational Age Assessment oleh Naidu dan Fredlund, retroverted uterus bisa menjadi alasan mengapa perut ibu hamil membesar dalam waktu yang beragam.

Retroverted uterus adalah kondisi ketika posisi rahim sedikit miring sehingga fundus (bagian atasnya) cenderung mengarah ke rektum alih-alih perut.

Kondisi ini umumnya tidak mengganggu perkembangan janin. Hanya saja, perubahan ukuran perut mungkin terlihat lebih lambat.

Perkembangan Janin di Dalam Perut Saat Hamil 1 Bulan

Saat usia kehamilan 1 bulan, janin di dalam perut Bumil baru berukuran sekitar 6–7 milimeter atau sebesar sebutir beras. Meski begitu, ia berkembang dengan pesat pada masa-masa ini. Dari awalnya yang hanya berupa sel telur yang telah dibuahi, ia berkembang menjadi embrio dan organ dalamnya sudah mulai terbentuk.

Pada masa ini, janin dilindungi oleh kantung ketuban. Ia juga memperoleh nutrisi dari kantung kuning telur (yolk sac), sebelum nantinya plasenta yang memberikan nutrisi tersebut. Nanti, setelah usia kehamilan mencapai akhir bulan kedua, barulah embrio berubah menjadi janin.

Bentuk perut ibu hamil 1 bulan memang bisa saja belum terlihat berbeda dari sebelum hamil meskipun mungkin saja tampak membesar karena sebab di atas. Seiring waktu, perubahan perut Bumil karena membesarnya ukuran Si Kecil akan segera tampak, kok, jadi nantikan saja dengan gembira dan tetap jaga kesehatan, ya.

Untuk itu, Bumil bisa banget melakukan chat dengan dokter untuk menanyakan cara menghadapi gejala kehamilan, misalnya nyeri payudara dan mual muntah, atau sekadar tips hidup sehat selama hamil, lho.

“Jenis kelamin bayi yang katanya dapat diketahui dari bentuk perut ibu saat hamil hanyalah mitos belaka. Sebab ada berbagai faktor yang mempengaruhi bentuk perut saat hamil.”

Halodoc, Jakarta – Ibu hamil tentu sering mendengar mitos dan fakta kehamilan yang beredar di masyarakat. Salah satunya mitos yang sering berkembang adalah bentuk perut saat hamil bisa menjadi penanda jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan. Katanya, jika bentuk perut maju atau menonjol menandakan bayi berjenis kelami laki-laki. Sedangkan jika perut tampak melebar menandakan bayi berjenis kelamin perempuan.

Kenyataannya, anggapan tersebut hanya mitos alias tidak benar. Sebab ada banyak faktor yang memengaruhi bentuk perut saat hamil. Seperti tinggi badan, elastisitas otot perut, volume air ketuban, hingga faktor genetika.

Nah, untuk mengetahui penjelasan tentang faktor yang menyebabkan bentuk perut saat hamil berbeda-beda, simak ulasan berikut!

Deteksi Jenis Kelamin Lewat USG

Tentu saja dengan mendapatkan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Perlu diketahui, jenis kelamin bayi sudah mulai terlihat sejak 14 minggu usia kehamilan. Dengan melakukan USG, ibu bisa memprediksi jenis kelamin bayi dan mengetahui kondisi fisik bayi dalam kandungan dengan lebih akurat.

Selain itu, ada juga tes-tes DNA prenatal yang bisa ibu lakukan sejak usia kandungan 10 minggu sampai hari-H persalinan. Tes kehamilan yang tersedia tidak hanya untuk mengetahui jenis kelamin, tapi ada juga pemeriksaan sel janin untuk kelainan kromosom.

Itulah yang perlu ibu ketahui mengenai bentuk perut saat hamil. Pastikan ibu hamil selalu rutin memeriksakan kandungan ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk memantau perkembangan dan kesehatan ibu dan janin. Ibu juga bisa membuat janji medis dengan dokter spesialis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Perut ibu hamil akan berubah sejak usia kehamilan 1 bulan sampai 9 bulan. Perubahan bentuk perut ini perlu dikenali karena berhubungan dengan pertumbuhan janin, Bunda.

Saat baby bump mulai terlihat, dokter atau bidan biasanya akan mengukur lingkar perut. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan saat kehamilan memasuki usia 20 minggu.

Ukuran perut selama trimester ketiga kehamilan:

Trimester ketiga kehamilan ditandai dengan pertambahan berat badan yang signifikan pada bayi, membuat perut ibu hamil semakin membesar. Pada awal trimester ketiga, perut Bunda mungkin sudah membesar hingga tidak dapat melihat kaki atau kaki saat berdiri.

Antara minggu ke-34 dan ke-35, berat bayi diperkirakan sekitar seberat kantong tepung 2 kg, sementara perut terus mengalami ekspansi.

Ruang di dalam rahim semakin sempit, dan pada titik ini, perut mungkin terasa sangat besar, meskipun masih ada kemungkinan untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Sebagian besar bayi menambah berat badan tambahan antara minggu ke-35 dan ke-40, dengan kisaran biasanya antara 1 hingga beberapa kg tambahan.

Tidak peduli seberapa besar atau kecil, perut hamil Bunda adalah tempat yang sempurna bagi bayi Bunda untuk berkembang dan tumbuh. Cintai perut Bunda dan bersemangatlah untuk si kecil yang akan segera datang. Dalam waktu singkat, bayi Bunda akan lahir dan berada dalam dekapan Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Setiap orang bisa memiliki pengalaman kehamilan yang berbeda, termasuk pada perubahan ukuran perut. Lantas, kapan perut ibu hamil terlihat mulai membesar?

Ukuran perut selama trimester kedua kehamilan:

Perubahan lain pada perut:

Perut ibu hamil 8 bulan

Fase hamil bulan ke-8 adalah usia kehamilan 32 sampai 35 minggu. Di usia kehamilan ini, bentuk perut ibu hamil sudah terlihat sangat besar. Bunda hanya memiliki sedikit ruang gerak karena kondisi ini.

Banyak aktivitas yang sulit dilakukan karena perut sudah mulai besar. Selain sulit mengangkat berat, Bunda akan kesulitan mencari posisi tidur yang nyaman.

Selama bulan ke-8 ini, keluhan yang sering dialami adalah sesak napas. Bayi yang sedang tumbuh mengambil lebih banyak ruang di dalam rahim, sehingga rahim mendorong perut dan paru-paru. Untuk mencegah sesak napas dan keluhan lainnya, sebaiknya batasi aktivitas fisik yang berat dan perbanyak istirahat.