Jumlah Malaikat Penjaga Neraka

Umar Sulaiman al-Asyqar menyebutkan, jumlah malaikat penjaga neraka yaitu sembilan belas, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Muddatssir ayat 26-30,

سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ ٢٦ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ ٢٧ لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ ٢٨ لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ ٢٩ عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَۗ ٣٠

Artinya: "Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? (Neraka Saqar itu) tidak meninggalkan (sedikit pun bagian jasmani) dan tidak membiarkan(-nya luput dari siksaan). (Neraka Saqar itu) menghanguskan kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)."

Meski demikian, menurut buku Kiamat dan Akhirat: Panduan Ringkas Mengenai Kehidupan Abadi setelah Mati karya S. Royani Marhan, hanya Allah SWT saja yang mengetahui jumlah pasti malaikat penjaga. Disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa terdapat 19 malaikat penjaga neraka hanya sekadar ujian bagi orang-orang kafir.

Sudah dikenal di kalangan para ulama bahwa malaikat penjaga surga namanya adalah Ridhwan, hanya saja penamaan ini tidak disebutkan di dalam Al Qur’an Al Karim tidak juga disebutkan di dalam Sunnah Nabi yang shahih, akan tetapi disebutkan di dalam beberapa atsar yang lemah.

Ibnu Qayyim –rahimahullah- berkata:

“Allah –subhanahu wa ta’ala- telah menamakan pembesar para penjaga surga adalah Ridhwan, nama ini pecahan dari kata ridho. Dan penjaga neraka dinamakan dengan Malik yang merupakan pecahan dari kata Mulk, yang berarti kekuatan dan kekerasan dengan redaksi katanya yang berubah-ubah hurufnya”. (Hadi Al Arwah: 1/76)

“Malaikat yang ditunjuk untuk menjaga surga namanya Khozin; karena surga adalah tempat penyimpanan Allah –Ta’ala- yang disiapkan oleh-Nya, yang nampak bahwa penjaga tersebut jumlahnya satu, namun bukan itu yang dimaksud, dalilnya adalah berita dari Abu Hurairah:

من أنفق زوجين في سبيل الله ، دعاه خزنة الجنة ، كل خزنة باب : هلم

“Barang siapa yang telah menginfakkan dua pasangannya di jalan Allah, maka para penjaga surga akan memanggilnya, setiap penjaga pintu berkata: “Mari kesini”.

Hadits ini dan hadits-hadits lainnya menjadi jelas bahwa penjaga surga itu banyak, hanya saja malaikat Ridhwan adalah yang paling besar, paling terdepan, Rasul yang paling agung hanya akan ditemui oleh pembesar dari kalangan malaikat penjaga”.

(Faidhul Qadiir: 1/50)

Al Hafidz Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata tentang malaikat:

“Di antara mereka ada yang ditempatkan untuk (menjaga) surga dan mempersiapkan kemuliaan bagi para penghuninya, menyiapkan penyambutan bagi penduduknya, dari mulai pakaian, perhiasan, tempat tinggal, makanan dan minuman dan lain sebagainya yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di hati manusia. Penjaga surga adalah seorang malaikat yang dijuluki dengan Ridhwan, disebutkan dengan jelas di beberapa hadits”. (Al Bidayah wan Nihayah: 1/53)

Yang dinyatakan pada beberapa hadits yang shahih dijuluki dengan Khozin, tidak menjadi namanya, karena telah dinyatakan juga di dalam hadits tentang syafaat dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda:

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتفْتِحُ، فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ، فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

“Saya mendatangi pintu surga pada hari kiamat maka saya meminta untuk dibukakan, penjaganya berkata: “Siapa kamu ?”, saya menjawab: “Muhammad”. Dia bertanya lagi: “Karena anda, saya diperintah untuk tidak membukakan (pintu ini) untuk seseorang sebelum anda”. (HR. Muslim: 197)

Akan tetapi munculnya nama ini (Ridhwan) ada di beberapa hadits lemah, pada saat yang sama sudah sangat familiar di kalangan para ulama yang menjadikannya tersebar luas dan dapat diterima in sya Allah.

Telah disebutkan di dalam Fatwa Lajnah Daimah (28/353):

“Apakah nama Ridhwan adalah nama dari penjaga surga ? Dan di mana nama tersebut disebutkan ?”

“Yang dikenal oleh para ulama bahwa penjaga surga itu bernama Ridhwan, nama tersebut telah disebutkan di beberapa hadits yang keabsahaan hadits tersebut masih diperselisihkan, wallahu A’lam”.

Syeikh Ibnu Utsaimin berkata:

“Adapun Ridhwan adalah yang ditunjuk untuk menjaga surga, nama tersebut belum dinyatakan dengan jelas seperti nama Malik (penjaga neraka), akan tetapi nama Ridhwan ini sudah dikenal di kalangan para ulama”. (Majmu’ Fatawa Ustaimin: 3/119)

Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Foto ilustrasi/ist

Muslimah, pernahkah kita melihat seseorang yang berhasil

maut yang menimpanya? Atau mugkin kita sendiri mengalami, terhindar dari bahaya yang datang secara tak terduga.

yang mustahil terjadi dalam perhitungan

' Dan ternyata, hal itu terjadi bukan karena keberuntungan, tetapi sejatinya ada malaikat penjaga dan pendamping yang diutus untuk setiap manusia.

Dalil adanya malaikat penjaga untuk setiap manusia terdapat pada Al Qur’an. Allah Ta'ala berfirman,

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌ؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.........” (QS. Ar Ra’d: 11).

Dikutip dari berbagai sumber, beberapa tafsir ulama menjelaskan tentang ayat Al Qur'an tersebut. Dalam tafsir Ath Thabari misalnya. Dipaparkan penjelasan Ibnu Abbas mengenai ayat tersebut, “Mereka adalah

yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya.”

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat tersebut dengan rincian bahwa ada empat malaikat yang diutus bagi setiap diri manusia. Dua malaikat di antaranya ialah

baik yang berada di sebelah kanan manusia, dan malaikat pencatat amal buruk yang berada di sisi kiri. Adapun dua malaikat lain ialah malaikat penjaga yang berada di depan dan di belakang manusia.

Penjelasan Ibnu Katsir tersebut sesuai dengan ayat Allah yang lain, yakni Rabb Ta’ala berfirman,

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf :16-17).

Siapakah malaikat penjaga-penjaga ini? Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Yakni malaikat tersebut bergantian setiap Shubuh dan Isya. Karena itulah mereka disebut Mu’aqibat.

Saat bergantian tugas, mu’aqibat akan bertemu Allah dan Dia akan menanyakan kabar manusia yang dijaga. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat sholat Subuh dan sholat Ashar.

Dalam salah satu hadis, Rasulullah Shallallahi alaihi wa sallam bersabda:

"Kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (menuju Allah). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui tentang kondisi para hamba-Nya, “Bagaimana kondisi hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami mendatangi mereka juga dalam kondisi sedang sholat.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Malaikat Mu’aqibat memastikan bahwa manusia hanya akan ditimpa musibah yang sudah ditakdirkan Allah. Manusia tidak akan mendapat keburukan sedikit pun kecuali yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh. Seandainya Allah tak mengutus Mu’aqibat, pastilah manusia tak dapat bertahan hidup di bumi yang penuh dengan keburukan dan tak akan selamat dari bahaya yang sering dilancarkan iblis karena dendamnya pada bani Adam.

Neraka adalah tempat azab dan siksaan bagi orang-orang yang kafir dan durhaka kepada Allah SWT. Neraka tersebut memiliki pintu yang dijaga oleh malaikat.

Dikutip dari buku Surga dan Neraka Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah karya Umar Sulaiman al-Asyqar, neraka adalah kehinaan terbesar dan kerugian sangat besar yang tiada kehinaan yang lebih besar darinya dan tiada kerugian yang lebih besar darinya. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 192,

رَبَّنَآ اِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ اَخْزَيْتَهٗ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ ١٩٢

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka Engkau benar-benar telah menghinakannya dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang zalim."

Neraka memiliki pintu-pintu yang dijaga oleh para malaikat penjaga neraka yang ditugaskan oleh Allah SWT. Mereka tidak pernah mendurhakai Allah SWT dan selalu melaksanakan perintah Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 6,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Pemimpin Malaikat Penjaga Neraka

Dikutip dari buku Aqidah Akhlaq karya Taofik Yusmansyah, Malaikat Malik adalah pemimpin dari malaikat penjaga pintu neraka. Malaikat Malik disebut dalam Al-Qur'an surah Az-Zukhruf ayat 77,

وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مّٰكِثُوْنَ ٧٧

Artinya: "Mereka menyeru, "Wahai (Malaikat) Malik, hendaklah Tuhanmu mematikan kami saja." Dia menjawab, "Sesungguhnya kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).""

Dikutip dari buku Surga dan Neraka: Syarahan terhadap Kitab Washf al-Jannah wa al-Nar Min Shahih al-Sunnah wa al-Akhbar li Syaikh Wahid ibn Abd al-Salam Bali karya Syofyan Hadi, malaikat Malik digambarkan sebagai malaikat yang paling bengis, menakutkan, dan memiliki wajah yang sangat menyeramkan.

Bahkan menyeramkannya malaikat Malik digambarkan seperti saat malaikat Malik memandang neraka, api neraka akan saling memakan satu sama lain karena takutnya kepada malaikat Malik.

Malaikat Zabaniyah di Neraka

Tidak hanya malaikat Malik, ada malaikat Zabaniyah yang juga bertugas menyiksa orang di neraka. Nama malaikat Zabaniyah disebutkan dalam surah Al-Alaq ayat 18,

سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ ١٨

Artinya: "Kelak Kami akan memanggil (Malaikat) Zabaniyah (penyiksa orang-orang yang berdosa)."

Menurut sumber buku sebelumnya, satu tangan malaikat Zabaniyah dapat melemparkan 10.000 orang kafir dalam satu genggaman. Allah SWT tidak memberikan sifat kasih sayang kepada malaikat penjaga neraka, sehingga para malaikat penjaga neraka hanya bisa menghardik, mencaci, memaki, memukul, dan menampar setiap penghuni neraka atas perintah Allah SWT.

Di atasnya ada sembilan belas -- Al Muddassir : 30. Ayat ke 31-nya menjelaskan, 19 itu 19 itu jumlah malaikat. Sehingga secara sederhana ditafsirkan, penjaga neraka Saqar terdiri dari 19 malaikat dan hanya malaikat yang menjaga neraka Saqar.

Kenapa hanya 19 malaikat saja? Bagi mereka yang berpikiran sederhana, maka jawab cukup, karena Allah SWT sudah menetapkan demikian. Padahal kelanjutan ayat itu; ditetapkannya angka 19, karena Allah SWT bertujuan menjadikan angka ini sebagai cobaan bagi orang-orang kafir. Menghilangkan keraguan bagi orang-orang mukimin dan orang-orang yang diberi kitab. Meningkatnya iman orang-orang beriman.

Bagaimana mungkin angka 19 menjadi cobaan buat orang-orang kafir? Apa bentuk cobaannya? Lalu biasanya diakhiri kata pamungkas, mungkin itu hanya perumpamaan saja. Padahal, masih dalam ayat itu (31), kata-kata pamungkas sudah disebutkan bakal dilontarkan oleh orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir. Balik kepada pertanyaan awal, kenapa angka 19 jadi cobaan orang-orang kafir?

KH Fahmi Basya menggagas angka 19 menjadi kunci penjagaan keutuhan Al-Quran itu sendiri. Dalam power pointnya yang diberi nama Flying Book jilid 0, KH Fahmi Basya menyodorkan 3 surat Al Quran; Al-Araf (7), Ar-Ra'd (13) dan Maryam (19).

Ayat pertama surat Al-Arat adalah huruf Alif Lam Mim Shad. Tidak ada artinya. Dan belum ada yang berani menafsirkannya. Lalu KH Fahmi Basya menghitung jumlah huruf Alif, Lam, Mim dan Shad dalam surat itu. Total 5.320 huruf. Angka ini merupakan kelipatan dari 19; 280 x 19.

Sedangkan surat Ar-Ra'd dibuka dengan huruf Alif Lam Mim Ra. Jumlah huruf Alif, Lam, Mim dan Ra dalam surat Ar-Ra'd sebanyak 1.482 huruf. Ini juga merupakan kelipatan 19; 78 x 19.

Ayat pertama surat Maryam juga terdiri dari huruf Kaf Ha 'Ain Shad. Jumlah huruf Kaf, Ha, A'in dan Shad dalam surat Maryam sebanyak 798 huruf. Juga merupakan kelipatan 19; 42 x 19.

Jumlah total huruf yang dihitung sebanyak 7600. Berujuk pada penomoran surat dalam Al Quran, maka angka ini menunjuk surat Al-Insan. Insan berarti manusia. Dalam tubuh manusia ada angka 19. Dimanakah itu?

Tulang yang membentuk tangan manusia (jari-jari) ternyata berjumlah 19 ruas. Setiap jari terdiri dari 4 ruas tulang, kecuali jempol yang terdiri dari 3 ruas jari. Sehingga total ruas jari 19 buah.

Jika saja ada tangan (jari-jari) manusia yang mencoba mengubah 3 surat tersebut, maka bisa dibukti ketidak-benarannya dengan angka kunci 19. 19 ruas jari manusia dijaga 19 malaikat penjaga neraka Saqar.

Sayangnya, KH Fahmi Basya tidak menjelaskan kenapa hanya memilih 3 surat tersebut untuk mengaitkan antara jari-jari manusia dengan 19 malaikat penjaga neraka Saqar. Wallahualam Bissawab. (g)

Lihat Sosbud Selengkapnya

Apakah kita mempunyai malaikat penjaga?

Setiap manusia disebut dijaga oleh malaikat. Malaikat yang menjaga manusia adalah golongan malaikat Hafazhah.

Hal tersebut diterangkan dalam buku Janibal Ma'rifat karya Dafiq Rohman. Kata Hafazhah sendiri artinya 'para penjaga'.

Salah satu tugas malaikat golongan Hafazhah ini adalah menjaga manusia dari marabahaya pada saat tidur. Mereka menjaga dari gangguan binatang-binatang melata yang mungkin akan menggigit tanpa disadari oleh manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini juga disebutkan dalam Al-Qur'an surah Ar Ra'd ayat 11. Allah SWT berfirman,

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗ

Artinya: "Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah."

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam Al-Jawaab Al-Kaafy Liman Sa'ala anid-Dawaa' Asy-Syafaafy menjelaskan, para malaikat yang disebutkan dalam ayat tersebut bergiliran menjaga manusia, datang dan silih berganti, yang meneguhkan dan memerintahkan kepada kebaikan. Mereka juga melindungi dan membantu manusia dengan kemuliaan dari Allah SWT serta menyuruhnya bersabar.

Mereka berkata, "Ini merupakan kesabaran sesaat, yang mendatangkan ketenangan selama-lamanya."

Atymun Abd dalam buku Sosok Hafiz Dalam Kaca Mata Tafsir turut menjelaskan hal yang sama mengenai malaikat Hafazhah. Keberadaan malaikat Hafazhah ini dijelaskan dalam firman Allah SWT surah al-An'am ayat 61,

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ ٦١

Artinya: "Dialah Penguasa mutlak di atas semua hamba-Nya, dan Dia mengutus kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat."

Atymun Abd menukil Az-Zuhaili yang menafsirkan kata Hafazhah yang artinya para malaikat yang menghitung amal perbuatan kalian dan mereka adalah para malaikat yang mulia pencatat amal.

Para ahli tafsir mengartikan Hafazhah sebagai malaikat Allah SWT yang diutus untuk mengawasi manusia. Pengutusan malaikat tersebut merupakan realisasi dari sifat Allah SWT.

Malaikat Hafazhah tidak pernah terpisah dari setiap hamba Allah SWT, sebagaimana dijelaskan Imam an-Nawawi dan dinukil oleh Rosidin dalam buku Ramadhan Bersama Nabi.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumudin menyebutkan suatu hadits saat Nabi Muhammad SAW bercerita kepada Mu'adz bin Jabal RA bahwa setiap pagi dan sore, malaikat Hafazhah melaporkan amal perbuatan manusia kepada Allah SWT.

Namun, malaikat Hafazhah tersebut harus melewati seleksi tujuh malaikat penjaga pintu langit dari langit satu hingga langit tujuh.

Secara berurutan, hal-hal yang menyebabkan suatu amal kebaikan manusia tidak diterima oleh malaikat penyeleksi pada setiap pintu langit adalah ghibah (menggunjing), tafakkur (angkuh), takabbur (sombong), ujub (merasa dirinya paling baik), hasud (iri hati), tidak berbelas kasih kepada sesama, dan beramal karena ingin meraih popularitas atau kedudukan tertentu.

Selanjutnya apabila amal kebaikan seseorang bersih dari tujuh hal tersebut, barulah sampai di hadapan Allah SWT. Kemudian Allah SWT memberikan satu seleksi lagi, yaitu apakah amal kebaikan tersebut dilakukan semata-mata karena Allah SWT atau dilakukan karena selain Allah SWT (yaitu riya).

Setelah mengenali malaikat penjaga pintu surga dan neraka, kamu tentunya juga perlu mengetahui nama dan tugas-tugas malaikat lainnya. Ada 10 malaikat yang wajib kamu kenali, termasuk malaikat penjaga pintu surga dan neraka. Iman kepada malaikat tertulis jelas dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 285.

“Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya….”

Setiap malaikat memiliki tugasnya masing-masing. Berikut 10 malaikat beserta tugasnya:

- Jibril. Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril. Jibril berperan dalam menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Nama lain malaikat Jibril adalah Ruh al-Quds, ar-Ruh al-Amin, dan Namus.

- Mikail. Malaikat Mikail bertugas mengatur kesejahteraan makhluk, seperti mengatur awan, menurunkan hujan, melepaskan angin, dan membagi-bagikan rezeki.

- Israfil. Malaikat Israfil bertugas meniupkan terompet (sangkakala), saat dimulainya kiamat hingga saat hari berbangkit di Padang Mahsyar.

- Izrail. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik  manusia, jin, iblis, setan, dan malaikat apabila telah tiba waktunya.

- Munkar. Malaikat Munkar bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.

- Nakir. Malaikat Nakir bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.

- Raqib. Malaikat Raqib bertugas mencatat semua pekerjaan baik setiap manusia sejak ±qil b±lig sampai akhir hayat.

- Atid. Malaikat Atid bertugas mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak ±qil b±lig sampai akhir hayat.

- Ridwan. Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.

- Malik. Malaikat Malik disebut juga malaikat zabaniyyah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni neraka.